-->

Yamaha Mio, Pertama Kali Dapat 2 Tropi

 
Andy Djorgie, tunner tim Andini RSpeed PT Arin Jaya, baru pertama ke sirkuit Sentul Kecil. Dua Minggu lalu di gelaran KYT-Top1 Indotire BRT The Master of Matic Race. Meski begitu, Yamaha Mio korekannya yang digeber Handy Maulana sanggup dobel podium. Juara 1 Matic 150 cc tune up pemula dan juara 2 matic 150 cc bore up open. .

“Ketika latihan Sabtu belum dapat setingan bagus. Karena pakai data pas balapan di Sirkuit Subang. Selesai latihan diseting ulang mesin dan CVT,” kata Andy, pemilik speed shop Andy RSpeed, Banjar Patroman, Tasikmalaya.

Kata Andy, perbedaan yang jelas antara sirkuit Gary-Mang Subang dan Sentul Kecil soal karakter noken-as dan roller. Untuk roller silakan baca boks. “Durasi kem di Subang lebih rendah dibanding Sirkuit Kecil. Ini sesuai karakter Sentul Kecil yang bikin rpm terus jalan. Di Subang masih ada tikungan yang butuh rpm turun drastis,” ulas Andy yang belajar 4-tak sejak 2 tahun lalu itu.

Di Subang untuk Mio dan pembalap yang sama, Andy mematok klep in membuka 30 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 58 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Klep buang menganga 60 sebelum TMB dan 30 setelah TMA. Kompresinya 12,5:1.

“Kompresi enggak perlu tinggi, karena klep isap menutup lebih awal. Power bawahnya lebih padat,” kata Andy yang markasnya di Jl. Lembur Bolong, No. 34, Banjar Patroman.

Pas di Sentul Kecil, bukaan klep isap 32 sebelum TMA dan menutup 60 setelah TMB. Valve ex yang dirancang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 34 setelah TMA.

Kompresi bisa dibikin 13,5 : 1. “Karena klep isap telat menutup. Supaya tenaga motor ngalir terus,” urai Andy yang tetap menggunakan Pertamax Plus walau regulsi di Sentul Kecil boleh pake bensol.

Karena tim kecil, untuk bore up 150 cc juga menggunakan seher murah-meriah. Pakai piston GL-Pro Neo Tech 57,5 mm buatan NPP. Membuat kapasitas si-linder 150,3 cc. Batasan regulasi sampai 150,9 cc.

Terakhir, bosnya pesan mereka butuh sponsor. Maklum tim kecil.
GANTI ROLLER
Andy awalnya masih tetap mengandalkan setingan roler seperti di sirkuit Gery-Mang Subang. Bobot roler di Subang diatur 6 gram dan 7 gram dipasang selang-seling. “Rpm dari rendah bisa cepat naik untuk lewatin tikungan putar balik,” kata Andy yang menggunakan karburator Keihin PE 28. Pilot-jet 45 dan main-jet 120.-

Tapi, di Sentul kecil rumah roler dijejel semua roler yang beratnya 7 gram. “Awalnya pakai setingan Subang, tapi mesin kok akselerasinya ketahan. Pas dibikin 7 gram semua rpm mesin enggak perlu tinggi, tapi konstan,” urai Andy yang sukses membawa tropi dua kelas.
There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Label

Subscribe Our Newsletter