Saya selalu meyakini bahwa musisi yang komplit itu adalah musisi yang bukan hanya piawai bermain instrument, namun juga mampu meng-combine antara kemampuan ber-instrumen yang bagus, membuat syair / lirik yang mantap dan tentunya membuat lagu yang ‘high impact’, survey lapangan membuktikan bahwa;
- banyak yang hanya hebat di skill instrument namun lemah di kemampuan composing (mengarang lagu) beserta kemampuan membuat lirik / syair yang baik.
- ada yang baik di composing tapi lemah di kualitas lirik.
- ada yang kurang greget di instrument tapi lumayan bagus di composing.
- ada yang ‘cantik’ liriknya tapi lemah di pemilihan nada lagu.
- ada yang lemah semuanya… (*mungkin ini yang terbanyak :-) )
ternyata skill instrument yang tinggi tidak otomatis menjamin ia mampu membuat karya sendiri yang baik, banyak sudah contoh seperti musisi-musisi dunia maupun lokal yang katanya ‘jebolan’ luar pun serta memiliki kemampuan super tinggi ternyata hanya mentok di kemampuan ber-instrumen ria tapi sangat lemah dalam membuat karya yang bagus, lemah membuat lagu yang nge-hit, lemah dalam kemampuan lyrical, lalu seperti apa kemampuan yang ideal, balance dan fleksibel itu? setelah meng-analisa beberapa hits-maker2 dunia maupun lokal, kemampuan mereka seimbang, kira-kira pembagiannya harus seperti ini; skill instrument 30%, skill composing 30% dan skill lyrical 30% dan 10% sisanya skill blending (mencampur) ketiga itu jadi satu kesatuan, ini yang langka…
# dan saya selalu respek kepada seseorang yang punya kemampuan ‘triplet’ seperti itu, yakni bagus di instrument, lirik dan lagu… this is music, dude! you can’t play it well if only good in one place…
- banyak yang hanya hebat di skill instrument namun lemah di kemampuan composing (mengarang lagu) beserta kemampuan membuat lirik / syair yang baik.
- ada yang baik di composing tapi lemah di kualitas lirik.
- ada yang kurang greget di instrument tapi lumayan bagus di composing.
- ada yang ‘cantik’ liriknya tapi lemah di pemilihan nada lagu.
- ada yang lemah semuanya… (*mungkin ini yang terbanyak :-) )
ternyata skill instrument yang tinggi tidak otomatis menjamin ia mampu membuat karya sendiri yang baik, banyak sudah contoh seperti musisi-musisi dunia maupun lokal yang katanya ‘jebolan’ luar pun serta memiliki kemampuan super tinggi ternyata hanya mentok di kemampuan ber-instrumen ria tapi sangat lemah dalam membuat karya yang bagus, lemah membuat lagu yang nge-hit, lemah dalam kemampuan lyrical, lalu seperti apa kemampuan yang ideal, balance dan fleksibel itu? setelah meng-analisa beberapa hits-maker2 dunia maupun lokal, kemampuan mereka seimbang, kira-kira pembagiannya harus seperti ini; skill instrument 30%, skill composing 30% dan skill lyrical 30% dan 10% sisanya skill blending (mencampur) ketiga itu jadi satu kesatuan, ini yang langka…
# dan saya selalu respek kepada seseorang yang punya kemampuan ‘triplet’ seperti itu, yakni bagus di instrument, lirik dan lagu… this is music, dude! you can’t play it well if only good in one place…
(Words/Lesson By Dani Mkd @Reyal Musik)
*harap dan mohon untuk selalu sertakan sumber arsip/artikel jika ingin copy-paste, etika dalam berbagi adalah modal dasar moralitas yang kreatif, jujur, beruntung dan cerdas.
Posting Komentar
Posting Komentar